JARAK DAN RUANG (PROXEMICS)


JARAK DAN RUANG (PROXEMICS)
Studi yang menelaah persepsi manusia atas ruang (pribadi dan social), cara manusia menggunakan ruang, dan pengaruh ruang dalam komunikasi disebut Proxemic. (Edward T. Hall dalam Mulyana, 2005).
Biasanya kita mempunyai tempat, misalnya di mana kita biasa duduk saat kuliah atau bekerja, ruang mana yang biasa digunakan oleh masing-masing anggota keluarga. Bahkan dalam  interaksi sehari- hari di luar rumah, misalnya dalam menggunakan fasilitas umum, walaupun kita berdesak-desakkan, namun tetap ada ruang/sudut kita sendiri. Artinya, orang membuat jarak atau ruang.
Jarak atau ruang memiliki fungsi:
1. Safety : Ketika ada jarak antara kita dan orang lain, kita akan merasa aman karena kita yakin orang tersebut tidak akan menyerang kita dengan mengejutkan.
2. Communication : ketika orang-orang berdekatan dengan kita, kita akan dengan mudah berkomunikasi dengan mereka
3. Affection : Ketika orang-orang dekat dengan kita, kita bisa saling menjalin keakraban
4. Threat : atau ancaman, bisa dilakukan hal sebaliknya, kita dapat mempertimbangkan memperlakukan orang lain dengan melanggar ruang mereka.

between-personal-and-social

Kebiasaan/kecenderungan  penggunaan  ruang  muncul  karena dorongan  teritorial.     Menurut Edward T. Hall, seorang antropolog, penggunaan ruang berhubungan erat dengan kemampuan bergaul dengan sesama dan penentuan keakraban antara diri dengan orang lain.  Berdasarkan pengamatannya di Amerika Utara, Hall menentukan 4 zone jarak di mana manusia bergerak tersebut:
1. Jarak Intim 018 inci  (< 0,5m)
Jarak ini biasa digunakan dengan orang yang intim.  Pada jarak ini, kehadiran orang lain  secara fisik dirasa mengganggu. Dalam jarak ini, pandangan mata terdistorsi dan suara-suara yang terdengar berupa  sebuah  bisikan, erangan,  atau dengkuran.  Pada  jarak  ini juga  dua  orang  tersebut  dapat merasakan panas dan bau tubuh serta dapat menyentuh pasangannya.   Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada  saat-saat  di mana  kita ikut  terlibat dengan  emosi seseorang, perasaan  kita berubah mengikuti moodnya. Namun berdesak-desakkan di dalam lift tidak termasuk dalam kategori ini karena syarat yang ada dalam kategori ini adalah harus terdapat kesengajaan atau ada daya tarik-menarik antara dua orang tersebut.

2. Jarak Pribadi (Personal) 18 inci – 4 kaki (± 0,5m-1,5m)
18 inci merupakan jarak terluar dari jarak intim dan awal dari jarak personal. Pada jarak ini kita kehilangan rasa panas dan bau badan pasangan kecuali bila menggunakan wewangian yang kuat baunya. Pandangan mata mulai terlihat fokus dan suara yang dikeluarkan mulai memiliki arti verbal. Walaupun syarat yang termasuk dalam tipe ini khas, namun seseorang masih dapat memegang, atau mendorong pasangannya.  Jarak ini merupakan jarak interaksi dari teman baik, juga merupakan jarak yang paling sesuai bagi orang-orang yang mendiskusikan masalah-masalah pribadi.

3. Jarak Sosial 4 – 10 kaki (1,5m-3m)
Disebut juga sebagai jarak psikologis, dimana seseorang mulai merasa cemas saat orang lain memasuki batas wilayahnya (merupakan zona transaksi impersonal). Dalam jarak ini kita dapat benar- benar melihat dan mendengar dengan jelas. Mata kita dapat fokus pada keseluruhan wajah orang yang dihadapi ketika jaraknya lebih dari 8 kaki. Jarak ini sesuai untuk pertemuan-pertemuan dalam urusan kantor dan tidak menjadi masalah ketika kita tidak peduli dengan kehadiran orang lain dan mudah untuk tidak terlibat dalam pembicaraan orang-orang di sekitar kita pada jarak tersebut.

4. Jarak Publik 10 kaki – tidak terbatas (± 3m)
Sekali seseorang ada pada jarak ini kita dapat memahami nuansa arti dari wajah atau intonasi suara orang  lain.    Mata  kita  dapat  memandang  tubuh  orang  lain.    Ini  merupakan  jarak perkuliahan, pertemuan massa, interaksi dengan figur yang memiliki kekuatan.

Zona jarak tersebut dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini:

provr_001

 

447e8-bodycontactandpersonalspaceinus

Dari jarak yang digunakan orang dalam berkomunikasi dapat kita maknai sebagai berikut:

  • Status. Orang-orang  dengan  status  setara  membuat  jarak  yang  lebih  dekat  antara  mereka dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki status berbeda.
  • Konteks. Makin  besar  jarak,  makin  besar  pula  usaha  yang  dibutuhkan  untuk  memperkecil  jarak tersebut agar isi komunikasi dapat dikelola.
  • Masalah. Makin rahasia masalah yang dibicarakan, makin dekat pula jarak yang dibuat. Sebaliknya, makin umum permasalahan, makin jauh jarak yang dibuat.
  • Jenis kelamin dan usia. Sesama wanita mengambil jarak yang lebih dekat dibandingkan dengan yang dilakukan pria dengan sesama jenis kelaminnya atau antara pria dan wanita.
  • Penilaian positif dan negatif. Orang mengambil jarak yang lebih jauh dengan orang lain yang memiliki status lebih tinggi, figur kekuasaan, musuh, orang-orang yang memiliki cacat fisik, orang dari ras yang berbeda, dan juga dari orang-orang yang dinilai negatif dibandingkan dengan jarak yang dibuat dengan teman atau anggota kelompok.

Leave a Reply